(Sumber gambar: https://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Putih)
Pencak silat adalah seni beladiri tradisional yang berasal asli dari
Nusantara dan merupakan bagian dari kebudayaan bangsa Indonesia berkembang
sejalan dengan sejarah masyarakat Indonesia. Pengertian Pencak silat
secara umum adalah merupakan metode bela diri yang diciptakan untuk
mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan
kelangsungan hidup.
Sedangkan di dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian pencak silat diartikan sebagai suatu permainan/keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata. Ada juga yang mengatakan bahwa pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan sehingga penguasaan gerak efektif dan terkendali.
Sedangkan di dalam kamus bahasa Indonesia, pengertian pencak silat diartikan sebagai suatu permainan/keahlian dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata. Ada juga yang mengatakan bahwa pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan sehingga penguasaan gerak efektif dan terkendali.
Seni
beladiri pencak silat mengandung beberapa aspek nilai, diantaranya yaitu mental
spiritual, seni budaya, beladiri, olahraga. Pakaian seorang pesilat dalam
sebuah perlombaan harus berwarna hitam dengan sabuk sesuai sudutnya (merah dan
biru). Induk organisasi pencak silat di
Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Organisasi yang mewadahi federasi-federasi
pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara
Bangsa (Persilat),
yang dibentuk oleh Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Indonesia mengadakan pertandingan
pencak silat tingkat nasional dalam Pekan Olahraga Nasinal setiap empat tahun.
Pencak Silat juga dipertandigkan dalam SEA Games sejak tahun 1987.
Di Indonesia
terdapat beraneka ragam aliran pencak silat yang berkembang dan tiap aliran ini
bercabang-cabang lagi menjadi banyak perguruan. Dalam artikel ini akan membahas
lebih dalam tentang perguruan pencak silat merpati putih.
Merpati Putih
(MP) merupakan salah satu
perguruan pencak silat bela diri
Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya
bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu
dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi dewasa ini.
Merpati
Putih merupakan singkatan Mersudi Patitising Tindak Pusakane
Titising Hening, yang dalam bahasa Indonesia berarti "Mencari sampai mendapat Kebenaran
dengan Ketenangan" sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati
Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya. Selain itu
PPS Betako Merpati Putih mempunyai motto: "Sumbangsihku tak berharga, namun Keikhlasanku nyata".
Merpati
putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang
Indonesia
yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga Keraton
yang diwariskan secara turun-temurun yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih
diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar
berguna bagi negara.
Awalnya
aliran ini dimiliki oleh Sampeyan Dalem
Inkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pangeran Prabu Mangkurat Ingkang Jumeneng Ing
Kartosuro kemudian ke BPH Adiwidjojo (Grat I). Lalu setelah Grat ke
tiga, R. Ay. Djojoredjoso ilmu yang diturunkan dipecah menurut spesialisasinya
sendiri-sendiri, seni beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro
diwariskan ilmu pengobatan,
sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko (Grat IV).
Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng
dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara
seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan
masih tetap dicari hingga saat ini di tiap daerah di tanah air guna
menyatukannya kembali.
Pada
awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando
Pasukan Khusus di tiap kesatuan ABRI dan Polisi serta Pasukan
Pengawalan Kepresidenan (Paspampres).
Didirikan
pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta,
mempunyai kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri dengan
jumlah kolat (kelompok latihan) sebanyak 415 buah (menurut data tahun 1993 yang tersebar di
seluruh Nusantara
dan saat ini mempunyai anggota sebanyak kurang lebih dua setengah juta orang
lulusan serta yang masih aktif sekitar 100 ribu orang dan tersebar di seluruh Indonesia.
Guru
Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo,
sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas
Poeng) dan Budi Santoso
Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi
ke sebelas (Grat XI).
PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk di antaranya adalah Pangeran Diponegoro.
Berikut
Silsilah Turunan aliran PPS Betako Merpati Putih:
o
BPH ADIWIDJOJO: Grat-I
o
PH SINGOSARI: Grat-II
o
R Ay DJOJOREDJOSO: Grat-III
o
GAGAK HANDOKO: Grat-IV
o
RM REKSO WIDJOJO: Grat-V
o
R BONGSO DJOJO: Grat-VI
o
DJO PREMONO: Grat-VII
o
RM WONGSO DJOJO: Grat-VIII
o
KROMO MENGGOLO: Grat-IX
o
SARING HADI POERNOMO: Grat-X
o
POERWOTO HADI POERNOMO dan BUDI SANTOSO HADI POERNOMO: Grat-XI
Pewaris
muda: NEHEMIA BUDI SETIAWAN (putra Mas Budi) dan AMOS PRIONO TRI NUGROHO (putra
Mas Poeng)
Seorang
Anggota Merpati putih haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :
o
Memiliki
rasa jujur dan welas asih
o
Percaya pada
diri sendiri
o
Keserasian
dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
o
Menghayati
dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan.
Pada tahun 1995, seorang
anggota PPS Betako Merpati Putih cabang Jakarta Selatan, Mas Eddie Pasar mendapat piagam penghargaan Rekor
dari Musium Rekor Indonesia (MURI) karena
mendemonstasikan menyetir mobil terjauh dari Bogor ke Jakarta dengan mata tertutup.
Hingga tahun
1998 PPS Betako
Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun
karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri
untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike
Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan pencak silat ini pada tahun 1999 dan menjadi
Pelatih Merpati Putih Pertama di Amerika untuk umum. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung
dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama
berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang
diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.
Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri
tanpa senjata/tangan kosong. Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan
sebagai senjata yang tak kalah ampuhnya dengan senjata sesungguhnya. Tetapi
walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara ekstra kurikuler (bukan
kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat dan karaktaristik senjata, cara
menghadapi dan sebagainya.
Karena bagaimana mungkin bisa mengalahkan lawan bersenjata
apabila tidak memahami karaktaristik dari senjata seperti bentuk, lintasan,
alat penyasar, target sasaran senjata, dan sebagainya. Untuk itulah teknik
penggunaan senjata juga dipelajari.
Senjata khas Merpati Putih adalah TEKBI dan KUDI dan akan
diajarkan secara wajib pada pesilat secara bertahap pada tingkatan tertentu.
KUDI Merpati Putih berbentuk sangat khas, dan diciptakan oleh
Mas Poeng (Guru Besar MP). Memiliki dimensi horizontal dan dimensi vertikal.
Sarat dengan nilai-nilai dan falsafah. Mas Poeng (Guru Besar MP) sudah
bertransformasi menjadi seorang MPU yang membuat senjata khas.
PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu
beladiri karya nenek moyang Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian
anggota-anggotanya agar berwatak dan berkepribadian luhur, berbudi, kuat,
harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai filsafat Indonesia, yaitu Pancasila.
Seni beladiri adalah seperti pisau bermata dua, dapat
digunakan untuk menolong maupun melukai. Untuk itulah suatu seni beladiri harus
memiliki dasar-dasar filosofi yang kuat di dalam pengajarannya, agar tidak
salah dan tidak disalahgunakan. Pada akhirnya, apapun yang dicapai oleh
praktisi beladiri akan mengarah pada aspek vertikal terhadap Tuhan Sang Maha
Pencipta.
Ada dua
belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan
dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:
o
Tingkat Dasar I, tingkatan
pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju Merpati
Putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun
sabuk masih putih polos.
o
Tingkat Dasar II, tingkatan
kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan
lambang IPSI dan lambang
Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
o
Tingkat Balik I, sabuk
merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
o
Tingkat Balik II, sabuk
merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
o
Tingkat Kombinasi I, sabuk
merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
o
Tingkat Kombinasi II, sabuk
merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
o
Tingkat Khusus I (Khusus
Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah
satu ujungnya.
o
Tingkat Khusus II (Khusus
Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah
satu ujungnya.
o
Tingkat Khusus III (Khusus
Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah
satu ujungnya.
o
Tingkat Kesegaran, sabuk
merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
o
Tingkat Inti I, sabuk
merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
o
Tingkat Inti II, sabuk
merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah dan putih di salah
satu ujungnya.
Para anggota
berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau
biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua
jam. Pada tiap tahun, yaitu
tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama
anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga
diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan
pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar
anggota satu dengan anggota lainnya.
Ujian
Kenaikan Tingkat (UKT) pada tiap tingkatan dibedakan berdasarkan wilayah. Pada tingkat
Dasar I hingga Balik II dilaksanakan di Cabang (Pengcab). Pada UKT Tingkat
Kombinasi I menuju Kombinasi II dilaksanakan di Daerah (Pengda). Sedangkan UKT
untuk tingkat Kombinasi 2 ke atas dilaksanakan di Pusat (Parangkusumo,
Yogyakarta) baik anggota dalam negeri maupun luar negeri.
"Mengangkat
dua jari tangan kiri (telunjuk dan jari tengah) di depan kening. Bersamaan itu
pula sambil menarik napas halus disertai tangan kanan mengepal di depan dada
agak ke kiri (di depan jantung) tidak menempel, badan tegak, pandangan lurus ke
depan, muka tegak, kaki terbuka (selebar sikap sempurna)"
Artinya :
1. Dua jari di depan kening
o
Anggota
Merpati Putih selalu mengutamakan pemikiran terlebih dahulu daripada bertindak
o
Dua jari
juga merupakan lambang perdamaian (kode etik internasional) sehingga anggota
Merpati Putih harus selalu mengutamakan, menjunjung tinggi menghormati, serta
mencintai perdamaian
o
Dua jari
juga mengingatkan kita bahwa di dunia ini ada dua hal yang selalu ada
baik-buruk, siang-malam, ayah-ibu, pria-wanita, untung-rugi, ada penciptaan-ada
ciptaan.
2. Tangan mengepal
- Melambangkan keteguhan hati (waktu menghirup napas) menyatukan dengan alam, dengan kehendak-Nya, berpasrah diri, menyadari sedalam-dalamnyabahwa kita hamba Tuhan.
3. Bentuk kaki (sikap sempurnya)
- Melambangkan sikap mandiri, kukuh, tegak, tegap, tegas dengan sikap memandang lurus ke depan.
Merpati Putih
memiliki seragam yang memiliki arti tersendiri, yaitu:
1. Baju, terdapat lubang 3 pasang di dekat leher. Warna putih
dengan leher warna merah berbentuk segi lima dengan garis - garis jahitan
berjumlah 5 buah pada bagian setiap ujung lengan.
Artinya :
o
Warna putih
menunjukkan kesucian, ketulusan hati, kepasrahan, keterbukaan hati serta
menjunjung tinggi arti perdamaian.
o
Leher
berbentuk segi lima menggambarkan Pancasila, terdapat juga jumlah jahitan pada
leher tersebut. Ini berarti anggota Merpati Putih menjunjung tinggi dasar
negara Indonesia yaitu Pancasila.
o
Lubang tali
kancing mengingatkan kita agar selalu ingat bahwa di dalam hidup ini terdapat :
TUHAN YME (sang pencipta), ALAM (sumber hidup), DUNIA (kehidupan). Selain itu
juga menggambarkan jumlah janji anggota Merpati Putih yang sering disebut TRI
PRASETYA.
2. Celana, berwarna hitam menggambarkan ciri khas Pencak Silat
indonesia dan merupakan pakaian khas masyarakat (petani). Warna hitam juga
melambangkan keteguhan hati.
3. Sabuk, berwarna merah dengan jumlah jahitan 5 jalur
menggambarkan Pancasila. Dalam menggunakan seragam yang telah dilengkapi dengan
menggunakan sabuk merah berarti telah siap sebagai anggota Merpati Putih yang
mengerti makna baik dan buruk serta bertanggung jawab dalam melaksanakan dan
mengamalkan ajaran perguruan yaitu MERSUDI PATITISING TINDAK PUSAKANE TITISING
HENING. Anggota yang sudah bersabuk merah sebenarnya memiliki beban tanggung
jawab yang besar. Anggota yang sudah diakui penuh, disumpah melalui janji
Anggota. Disitulah perguruan mulai menanamkan sesuatu yang harus dilaksanakan
anggota yaitu :
o
Kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
o
Kepada
negara dan bangsa sebagai perwujudan alam seisinya.
o
Kepada
perguruan sebagai wadah penggaliannya.
Anggota yang
masih bersabuk putih merupakan ujian semakin dijiwainya gerak dalam berlatih
pencak silat dan olah napas. Maka akan muncul semangat dari anggota bersabuk
putih untuk mendapat pengakuan dari Keluarga Besar Perguruan Pencak Silat
Merpati Putih.
Lambang PPS
Betako Merpati Putih memiliki arti tersendiri yaitu:
1. Bentuk segi lima, PPS Betako Merpati Putih berasaskan Pancasila dan
UUD 1945.
2. Garis segi lima berwarna
merah, melammbangkan persatuan dan kesatuan
seluruh Keluarga Besar PPS Betako Merpati Putih dalam mengembangkan dan
melestarikan budaya bangsa.
3. Warna dasar biru, melambangkan sikap dan watak perdamaian sebagai
pesilat, baik di tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.
4. Tulisan Betako dan Merpati
Putih Bermotif Aksara Jawa,
melambangkan sumber ilmu Merpati Putih berasal dari tanah Jawa yang merupakan
budaya asli bangsa indonesia.
5. Gambar tangan berwarna hitam
(telapak tangan),
melambangkan keteguhan hati bagi setiap anggota Merpati Putih.
6. Warna kuning melingkari
tangan, melambangkan kejayaan dari ilmu
Merpati Putih.
7. Burung merpati dengan kepala
tunduk, melambangkan sikap dan watak
anggota Merpati Putih, semakin memiliki ilmu semakin mencapai ketenangan lahir
dan batin, seperti falsafah padi (semakin berisi semakin merunduk).
8. Pita berwarna merah
bertuliskan Merpati Putih berwarna putih,
melambangkan warna bendera Pusaka Merah Putih yang melambangkan keberanian dan
kesucian.
sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Putih
- http://pencaksilat-center.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-pencak-silat.html
sumber:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Merpati_Putih
- http://pencaksilat-center.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-pencak-silat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar